Minggu, 20 Oktober 2013

Menciptakan Tuhan Dewasa untuk Pencerahan Manusia

Pada dasarnya
Tuhan adalah proyeksi dari segala harapan ideal manusia
Abstraksi dari segala keinginan terdalam manusia
Karena itulah, wajah dan sosok Tuhan, adalah cermin dari pribadi pembuatNya.

Semakin kanak-kanak manusia yang membayangkanNya
Maka semakin kanak-kanak juga wajah dan sosok TuhanNya
Semakin goblok manusia yang menghayal tentangNya,
Maka semakin goblok juga wajah dan sosok TuhanNya
Begitulah seterusnya
Tuhan, adalah kata lain dari transfer kepribadian dari yang menciptkanNya

Begitulah Tuhan yang digambar dalam Kitab Suci dan raungan metafisik para Asketis

Akan tetapi,
Tidak semua bentuk Tuhan menjadi anggur pencerah bathin manusia
Tidak jarang, Tuhan juga melumpuhkan kemanusiaan itu sendiri
Ketika Tuhan yang dibangun, terlalu brutal dan kekanak-kanakan
Ketika Tuhan yang dibangun, teralalu kejam dan menindas
Ketika Tuhan yang dibangun, hanya sosok Adikuasa yang sewenang wenang

Hanya penggambaran Tuhan yang adil,
Yang membiarkan manusia tumbuh alami sejalan dengan sisi manusiawinya,
Yang akan membuat manusia menemukan kedamaian di ruang bathinnya
Yang akan benar-benar membuat manusia menjadi manusia 100 persen
Manusia yang otentik sesuai warna khas pribadinya masing-masing

Lalu mungkinkah membangun Tuhan yang demikian?
Dan jika mungkin, bagaimana caranya?


Bagunlah sosok Tuhan persis seperti watak Hukum Alam
Yang tidak pernah berpihak secara sewenang wenang
Yang tidak pernah memberikan janji dan ancaman,
Kecuali hanya sebuah sistem dingin yang tak bisa disuap
Yang tak bisa ditembus dengan rintihan malas yang melankolis
Hanya penggambaran Tuhan yang demikianlah yang akan mencerahkan manusia dalam arti sesungguhnya. Jika tidak, Tuhan hanya akan menjadi jimat tolol yang menipu manusia disepanjang hidupnya.

Revo Samantha
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar