Selasa, 22 Oktober 2013

Roh Agama? Mitos dan Tahyul!

Inti dari agama adalah cara memandang dunia secara mistifikatif
Yaitu kesadaran yang meloncat dari mekanisme hukum alamiah yang bersifat horizontal. Yang memotong jalur rentetan sebab akibat

Jika anda mendapatkan rezeki,
Maka itu diyakini bukan karena usaha anda sendiri
Tapi sebuah pemberian dari sesuatu Raksasa Imajiner yang disebut Tuhan, Bapa, Dewa dan seterusnya. Yang diberikan secara semena-mena tanpa melewati jalur mekanisme hukum sebab akibat. Karena diyakini, hukum sebab akibat itu sendiri, adalah ciptaan dari Sang Raksasa Imajiner itu sendiri.

Begitulah dengan segala keberhasilan yang didapat.
Termasuk dengan segala kemalangan yang menimpa
Diyakini sebagai pemberian langsung dari Tuhan
Bukan dari akumulasi total rentetan sebab akibat yang bersifat horizontal.

Apapun agamanya, itulah ciri dasarnya.
Yaitu memandang dunia secara mistifikatif
Lain dari itu, meski terdapat dalam tubuh agama, sesungguhnya itu bukan khas dari agama. Tapi sudah merupakan sesuatu yang sudah semestinya.

Apa yang lain dari itu?
Sebutlah misalnya bahwa jika anda berbuat baik pada orang lain, maka orang lain pun juga akan membalas dengan hal yang sama. Ini bukan bawaan dari agama. Tapi memang sudah demikian hukum tarik menarik psikologis yang sudah bersifat alamiah. Tapi agama dan pemujanya, mengklaim ini sebagai bagian dari agama. Begitu juga dengan banyak hal lainnya yang bersifat alamiah yang menyusup dalam tubuh agama. Padahal tanpa meyakini sebuah agama apapun, bahkan tanpa menyebut agama apapun, hal hal seperti ini sudah selalu demikian adanya.

Intinya,
Yang menjadi khas dari agama,
Kasarnya adalah tahyul, mitos dan dongeng.



Revo Samantha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar