Rabu, 16 Oktober 2013

Terlalu Cerdas dalam Pacaran? Jadi Goblok!

Ini tentang realasi antarmanusia
Tentang hubungan kasmaran antar dua hati

Pada kesempatan yang menggairahkan ini saya tidak akan berteori tentang apapun selain hanya menjelaskan tentang apa sebenarnya yang dimaksud oleh judul keparat diatas. Maksudnya adalah:

Dalam pacaran, jangan berdebat
Jangan mengeksplor kecerdasan anda dalam adu argumentasi.
Karena dalam hubungan kasmaran, yang dibutuhkan bukan kecerdasan anda.
Tapi adalah kepekaan. Ini sebuah properti lain yang berbeda dengan kecerdasan. Dalam hal ini kecerdasan intelektual.

Misalnya kekasih anda mengatakan bahwa dia sedang malas untuk bertemu dengan anda. Lalu anda berkotbah tentang apa yang menyebabkan manusia malas dan apa bahaya malas. Dengan penalaran yang sangat berlapis, anda mengulasnya. Dengan tujuan, agar kekasih anda tidak lagi malas, yang ujung-ujungnya secara tidak langsung anda ingin mengatakan: “Jangan malas bertemu denganku”

Itulah bukti ketololan anda.
Dalam hubungan cinta kasih, kata-kata lebih banyak bersayap dari pada linear
Apa yang disebutnya sebagai malas, belum tentu bermakna sebagai enggan.
Atau tidak tertarik alias loyo untuk melakukan apa saja.
Bisa saja yang dia maksud adalah malas melihat tingkah anda
Bisa saja dia ingin mengatakan tidak ingin menemui anda lagi karena dia kecewa.
Dan berbagai kemungkinan lainnya.

Maka disinilah dibutuhkan kepekaan anda.
Jangan baca yang apa yang tertulis.
Apalagi memperdebatkannya secara rasional.
Tapi lihat ada apa dibalik semua itu.
Inilah yang disebut dengan berempati

Jika anda tidak bisa menembusnya,
Jangan salahkan siapa-siapa jika akhirnya pacar anda lari ke pelukan saya

Revo Samantha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar