Jumat, 11 Oktober 2013

Sebab Ajaran Saya Lebih Menarik dari Ajaran Siddharta

Jujur,
Renungan filosofis Siddharta menempati tangga paling atas dalam apresiasi kesadaran saya terhadap dunia agama dan spiritualitas. Jauh melampaui dari apa yang dikatakan Muhammad dan Yesus. Bahkan dari para Nabi dan spiritualis lainnya.

Tapi dibalik semua itu,
Di  Abad Centang Prenang seperti saat ini,
Tetap saja ajaran saya lebih menarik untuk diamalkan ketimbang ajaran Siddharta.

Apa sebab?
Sebab pertama:
Karena ajaran saya lebih realistis dan sangat manusiawi.
Sedang ajaran Siddharta, hanya realistis dizamannya.
Tapi untuk sekarang, ajarannya tidak lagi manusiawi
Sosok manusia yang menjadi visi Siddharta, terlalu sunyi dan steril dari hiruk pikuk perubahan dan lalu lintas bising kebudayaan dunia. Sehingga untuk menjadi seorang Buddhis sejati, seseorang tidak bisa menjadi manusia yang lentur lincah menari dengan irama kehidupan hari ini. Tidak bisa hidup bebas mengikuti kemauannya secara alami. Sedang pada ajaran saya, manusia bebas untuk menjadi apa saja. Mau gila harta, mau gila wanita, mau selingkuh, mau judi, mau apa saja dibolehkan. Bahkan sangat dianjurkan. Tapi dengan catatan: Resiko tanggung sendiri. Jangan pernah menyalahkan orang lain untuk segala sesuatu yang disebabkan oleh ketololan sendiri.

Intinya, ajaran saya adalah ajaran kesadaran sportivitas.
Ajaran tanpa keluh kesah.
Karena inspirasi ajaran saya, adalah dari binatang
Karena binatang, tidak pernah rewel, tidak pernah  munafik dan tidak pernah berkeluh kesah. Mereka mengalir sebagaimana adanya.  Lalu yang menjadi hakim  atas segalanya hanya satu: Hukum Alamiah!

Dan sebab kedua kenapa ajaran saya lebih menarik dari ajaran Siddharta adalah:
Karena saya yang menulis tulisan ini.

Revo Samantha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar