Minggu, 20 Oktober 2013

Matinya Nabi Jadul di Abad Centang Prenang

Disaat saya ingin ceria dengan lepas bebas
Renungan Siddharta tidak saya pakai alias tidak laku
Karena renungannya terlalu sunyi
Tidak bisa dibawa ke diskotik
Termasuk untuk pacaran

Tapi rata-rata Agama memang begitu
Ajarannya hanya serius melulu
Sibuk merenung saja seakan hidup hanya untuk serius dan berkeluh kesah

Tapi saya juga maklum
Rata-rata pencetus agama memang orang-orang yang kaku
Hanya larut digulung rintihan melankolis.
Itu sebabnya renungan mereka hanya bermanfaat untuk update status
Tapi terlalu konyol untuk diterapkan dalam kehidupan nyata.

Dan itu juga sebabnya saya sebagai Nabi di akhir zaman
Sengaja memadukan 2 arus Iblis dengan paradox:
Antara kedewasaan dengan kekanak-kanakan
Antara kewarasan dengan kegilaan
Antara keseriusan dengan kekonyolan

Alasan saya sederhana
Umat saya cepat bosan kalau saya masih seperti Nabi Nabi zaman lampau
Mereka ingin wahyu wahyu yang berbeda
Mereka lebih tertarik dengan segala sesuatu yang seksi

Betul?

Revo Samantha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar