Jumat, 11 Oktober 2013

Ka’bah, Berhala atau Gairah Cinta Illahiah?

Saya pernah mencium sapu tangan saya dengan perasaan bergetar
Padahal sapu tangan itu kumal.
Tapi bekas lisptik yang menempel disana,
Menjadikannya tampak sebagai lambaian tangan Dewi Cinta yang indah
Menciumnya, serasa diri saya dalam pelukannya, kekasih saya

Begitulah Ka’bah
Dia, adalah jejak Tuhan dalam impian para pencinta Allah
Dia, bukan tujuan
Tapi hanya simbol. Jembatan bathin untuk persembahan iman

Karena itulah memuja ka’bah
Ribut menyetel arah sholat dan Mesjid secara koordinat geografis,
Bagi saya adalah pekerjaan yang sangat dangkal
Jauh dari kedalaman penghayatan esoterik
Walaupun lebih jauh
Allah, Ka’bah dan iman,
Bagi saya pada dasarnya juga hanya sebuah Trilogi Cinta Imajiner

Revo Samantha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar