Kamis, 17 Oktober 2013

Buka Rahasia: Pemikiran Saya tentang Perasaan Bunda dan Tatang

Setelah sebelumnya saya menulis “perasaan” saya terhadap mereka, sekarang saya tulis juga “pemikiran” saya tentang perasaan mereka berdua. Hati hati. Perasaan dengan pemikiran berbeda.

Sebenarnya tulisan perasaan saya tentang Bunda itu hanya sebuah cerpen imajiner.
Saya menyelam sebagai sosok yang plin plan, malu malu tapi mau, menyembunyikan diri dari apa yang dirasakan sendiri. Lalu memasang pagar betis agar semua itu tidak diketahui dunia. Sosok “saya” disitu, sang aku atau narator, hanya sebuah simbol. Bukan saya yang sebenarnya.

Begitulah kebebasan sang pengarang
Dia, bisa menyamar menjadi siapa saja.
Dia bisa menjadi perampok, menjadi maling, menjadi polisi, menjadi ulama, bahkan menjadi pelacur. Padahal aslinya, dia bukanlah semua itu. Aslinya dia, hanya seorang pengarang.

Lalu apa yang terjadi?
Rata-rata pembaca, membayangkan tokoh “saya” dalam cerpen tersebut
Adalah Revo Samantha yang sesungguhnya.
Akibatnya, saya dianggap sudah berlaku curang.
Sebelumnya saya sudah menyerahkan Bunda ke Tatang
Lalu kenapa tiba-tiba sekarang saya mau mengambil Bunda lagi?

Hahaha ...!
Makanya jadi orang jangan goblok!
Naluri sastra rendah.
Sastra itu artinya bukan kalimat indah
Tapi adalah menyatakan sesuatu secara simbolik
Penuh dengan imaji dan metafor.

Sosok saya dalam cerpen absurd itu,
Bisa jadi adalah diri anda sendiri.
Diri anda yang plin plan. Diri anda malu malu tapi mau, menyembunyikan diri dari apa yang dirasakan sendiri. Lalu memasang pagar betis agar semua itu tidak diketahui dunia.
Tapi saya menggunakan teknik secara terbalik
Saya pinjam diri saya sendiri untuk menelanjangi pembaca
Tapi siapa diantara anda yang merasa bahwa itu adalah diri anda sendiri yang tidak anda sadari?

Maaf, ini pelajaran tingkat lanjut!

Revo Samantha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar