Senin, 04 November 2013

Mari Belajar pada Keangkuhan Saya

Meskipun saya bukan seorang Buddhis
Tapi sejauh yang saya cermati,
Baru saya yang mengamalkan renungan filosofis Siddharta tentang ketidakmelekatan disini.
Sebab kenyataannya, saya tak terusik lagi dengan apa kata dunia.
Apapun yang dikritik terhadap saya, tidak lagi mengusik kedirian saya di bagian dalam
Sedang para umat beragama, bahkan para Buddhispun, bahkan lagi para Atheis yang mengaku sangat rasional, juga mengidap EGO yang lapar: selalu tersinggung bila apa yang mereka yakini dikritik. Ada apa ini?

Itulah yang disebut dengan lapar!
Lapar identitas.
Lapar pengakuan
Lapar harga diri
Dan itu dibathinkan sebagai menara kedamaian
Maka ketika semua itu disentil,
Maka hancur luluh kedamaian bathin mereka

Ya Allah ya Bapa ya Om Shanti ya Hantu Bla bla bla
Betapa konyolnya prilaku hambaMu
Betapa omong kosongnya iman mereka
Betapa gobloknya diri mereka
Betapa gombalnya kotbah dan promosi diri mereka
Semua, hanya lipstik
Tidak terbukti
Fuck!


Revo Samantha

.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar