Sabtu, 09 November 2013

Alasan Saya tetap Pamit dari Dunia Maya

Sebenarnya kepergian saya dari dunia maya,
Benar benar diluar perkiraan saya.
Karena begitu banyak jasa internet dalam kehidupan saya.

Pertama,
Gara gara internetlah saya sembuh dari sakit jiwa, setelah hampir frustasi selama 2,5 tahun lamanya. Setelah lelah berobat kesana kemari, baik secara medis, psikatri, maupun secara alternatif. Tapi begitu mengenal internet, apalagi sejak mulai asyik di dunia blogging, saya jadi lupa bahwa sebenarnya saya sebelumnya mengalami gangguan jiwa.

Kedua,
Gara gara internet, terbukalah momentum baru dalam hidup saya. Dimana sebelumnya dunia IT bagai dunia aneh bagi saya, mendadak berubah menjadi dunia yang begitu saya gandrungi. Nafsu baca saya yang sebelumnya nyaris tamat dibelantara kajian agama, seni dan filsafat, akhirnya mekar kembali. Saya menjadi rakus untuk memahami banyak hal yang berhubungan dengan komputer, software, web dan internet secara umum. Hingga tanpa saya sadari kemudian, saya telah jauh melampuai banyak teman teman saya yang sebelumnya sudah lama mengenal komputer dan internet. Dan sebagai seorang guru, praksis kemudian saya menjadi andalan bila menyangkut hal hal yang berhubungan dengan komputer dan internet. Dan sekaligus dinobatkan sebagai guru desain grafis, web dan internet secara umum. Padahal basic akademis saya, adalah Seni Rupa.

Ketiga,
Gara gara kecanduan internetlah, akhirnya saya menjadi tertarik membuka usaha warnet. Sehingga praksis saat ini, hari hari saya sudah menjadi sebuah kesatuan yang solid. Saya bisa online sambil menjaga warnet. Dan di tempat saya bertugas, saya juga mengajarkan hal yang sama.

Keempat,
Bahkan lebih dari itu, saya jadi tahu dan juga sempat menikmati, bahwa di internet ternyata memang bisa sebagai ladang untuk mencari uang, yang sebelumnya bagai cerita dongeng dimata saya. Tapi akhirnya, sudah saya buktikan sendiri.

Kelima,
Gara-gara internet juga kemudian, saya akhirnya juga menjadi Nabi di Facebook, menjadi Nabi Keparat di grup yang saya kelola. Dari situ saya menjadi mengerti, bagaimana cara membangun sebuah citra magis dimata banyak pembaca. Saya menjadikan diri saya sebagai sample, contoh, tumbal, untuk menelajangi pembaca dari segala kemunafikan mereka. Singkatnya, saya benar benar belajar dalam arti sebenaranya dalam rimba raya postrealitas melalui dunia virtual.

Keenam,
Bahkan yang tak pernah saya bayangkan,
Saya akhirnya juga menjadi tahu bagaimana kemelut dunia kasmaran dan perslingkuhan di internet. Dan lagi lagi, saya sendiri adalah sample, contoh, tumbal untuk semua itu. Dengan kata lain, saya pun kemudian menjadi seorang Don Juan Virtual di ranjang maya.

Singkatnya,
Begitu banyak manfaat internet yang tak mungkin saya lupakan.
Tapi akhirnya saya harus meninggalkan semua itu.

Mungkin bagi anda ini sebuah keputusan yang aneh.
Tapi bagi saya tidak.
Saya yakin sebagian anda akan bertanya tanya,
Apa sebenarnya yang menyebabkan saya tetap ingin meninggalkan dunia maya,
Sementara jasa dunia maya, begitu besar dalam kehidupan pribadi saya?

Pastikan anda tetap mengikuti tulisan saya selanjutnya.

Revo Samantha
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar