Rabu, 26 Februari 2014

Sebab Saya Juga Menyebut Yesus sbg Tuhan

Sebenarnya ini sudah pelajaran tingkat lanjut
Namanya kajian semiotik. Atau Heremeneutika
Atau lagi wacana tentang majas. Metafor.

Yesus itu sebenarnya juga manusia
Sama dengan saya, anda dan kita semua
Dengan catatan jika Yesus itu benar benar ada
Benar benar sebuah sosok historis.
Tapi jika hanya seorang tokoh Imaji dalam cerpen Alkitab
Maka lupakan tulisan ini.

Lalu kenapa saya juga menyebut Yesus sebagai Tuhan?
Apakah karena Yesus itu sekaligus juga sebagai Tuhan?
Artinya apakah Yesus adalah benar benar seorang manusia?
Lalu sekaligus juga sebagai Tuhan?
Tuhan dalam arti sebagai sebuah Persona Absolut?
Atau dalam terminologi monotheisme,
Sebagai sesuatu X yang melampaui segala yang ada?

Bukan!
Itu bahasa pemasaran yang biasa dijual oleh para Teolog Kristen.
Saya menyebut Yesus sebagai Tuhan
Adalah sebagai apresiasi saya terhadap kemuliaannya
Sebagai ungkapan rasa hormat psikologis saya atas segala kiprah jihad spiritualnya. Dia, mengabdikan hidupnya untuk kemanusiaan. Sama dengan Siddharta, Muhammad, Gandhi, dan Revo Samantha (yang terakhir saya tambahkan sendiri)

Sama dengan saya menyebut anda dengan sebutan mister, mas, tuan, dan sejenisnya.
Meskipun saya lebih tua dari anda, tapi tetap saya panggil anda dengan panggilan yang lebih tinggi. Untuk apa? Untuk menghargai anda secara pribadi. Konteksnya, adalah hubungan kemanusiaan. Sebuah permainan relasi sosial psikologis. Bukan dalam arti anda memang betul betul tinggi atau sakral dari saya.

Nah begitulah saya menyebut Yesus sebagai Tuhan.
Sebagai jargon atau metafor kemuliaan.
Sebagai lambang pengakuan akan jasa dan kemuliaannya.

Jadi jika saat saya menyebut Yesus dengan Tuhan
Lalu anda mengira bahwa saya benar benar meyakini bahwa Yesus itu memang Tuhan,
Maka saya akan menyebut anda tolol.
Termasuk mereka yang meyakini bahwa Yesus benar benar sebagai Tuhan,
Juga saya sebut sebagai tolol. Bahkan tolol sempurna

Cukup

Revo Samantha
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar