Selasa, 25 Februari 2014

Prinsip Menulis Ringkas tapi Padat Makna

Dalam tingkat lanjut menulis,
Yang menjadi soal, bukan lagi soal elementer kepenulisan
Misalnya tentang menulis paragraf dan struktur tulisan
Tapi adalah soal daya pikat dan kepadatan
Apakah anda sudah bisa menulis ringkas, tapi maknanya padat

Maka disinilah bisa dinilai 2 hal:
Pertama, kepiawaian anda dalam menulis
Yaitu kata-kata, sudah jadi mainan di tangan anda
Anda menjadi Tuhan atas kata-kata
Andalah yang menentukan, setumpuk kata-kata, mau dijadikan apa

Dan kedua, kualitas pemikiran anda
Sejauh mana anda menguasai suatu persoalan, disini akan tergambar
Semakin bisa anda menyatakan hal hal yang rumit dengan ringkas,
Dengan bahasa yang gamblang, itu pantulan dari penguasaan anda terhadap topik.
Biasanya, orang yang tidak menguasai persoalan
Tidak mengerti peta gagasan sebuah topik,
Akan menulis panjang dan bertele-tele, tapi ujungnya tetap tidak jelas

Lalu bagaimana caranya?
Rumus dasarnya sangat sederhana
Kuasai peta gagasan. Bangun kerangka berpikir yang mengerucut pada target akhir anda.
Target kesimpulan anda.
Lalu ramu semua itu dengan kalimat yang benar benar representatif.
Maka disini, kepekaan anda atas diksi, sangat menentukan.

Sebagai contoh,
Jika anda ingin menyatakan tentang A,
Maka jangan mutar mutar ke B.
Tapi eksplorlah A menjadi sub sub bagian yang tidak keluar dari zona A
Jika anda menguasai sebuah topik secara mendalam,
Itu tidak akan sulit bagi anda.
Anda akan bisa mengcongkelnya dengan lebih dalam
Tapi mereka yang hanya memaksakan diri menulis topik yang tidak dikuasainya
Biasanya akan mutar mutar ke hal hal yang tidak ada hubungannya dengan topik.
Kalimatnya, boros. Tapi miskin pendalaman gagasan
Ibarat mobil, lebih banyak jumlah asesorisnya ketimbang kekuatan mesinnya
Akibatnya, tulisannya menjadi tidak bergizi.


Gimana, bisa?


Revo Samantha
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar