Jumat, 21 Februari 2014

Sebab Kitab Suci harus Diubah Menjadi Kitab Kotor

Kitab Suci dalam wacana agama
Adalah sebuah majas, sebuah metafor
Bahwa keberadaannya, sangat dimuliakan oleh pemeluknya
Kitab itu diyakini sebagai sebuah pandangan hidup yang mencerahkan
Sebuah janji keselamatan jika umatnya melakukan apa yang diwartakan olehnya.

Lalu bagaimana dengan Kitab Kotor?
Ini adalah kreasi saya sendiri
Sebuah metafor opsisi saya terhadap Kitab Suci
Bahwa faktanya, tidak ada yang disebut mutlak dalam hidup
Apalagi tentang azas pandangan atas dunia dan kehidupan
Azas padangan atas dunia, atau mindset atas kehidupan
Tergantung latar kehidupan manusia yang memandangnya.
Tergantung cara berpikir dan merenung manusia yang merumuskannya.
Dan itu, bersifat lokal kondisional
Bersifat historis sesuai sekuen waktu dan kondisi yang melingkupinya.

Begitu juga dengan Kitab Suci
Dia, relevan dengan perekembangan manusia di zamannya
Tapi begitu kesadaran manusia berevolusi,
Maka apa yang diwartakan sebuah Kitab Suci,
Menjadi tidak relevan
Kitab Suci, akan menjadi barang antik dalam etalase
Indah untuk dipuja, tapi menyebalkan untuk digunakan dalam kehidupan kongkrit sehari hari. Baik secara pribadi maupun dalam relasi sosial.

Karena itulah agar tradisi Kitab Agung tetap lestari dalam sebuah agama,
Maka Kitab Suci itu harus diobrak abrik menjadi Kitab Kotor
Yaitu kitab yang siap melenturkan diri dengan kondisi zaman
Isinya, harus selalu dirombak secara dinamis sesuai dengan tarian zaman
Jika tidak, maka Kitab Suci itu, akan menjadi bahan olok olok

Lebih baik namanya Kitab Kotor
Tapi isinya, selalu dicari sebagai sumber inspirasi sepanjang masa lintas budaya
Contohnya seperti tulisan saya
hahaha!

Revo Samantha
.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar