Senin, 06 Januari 2014

Matinya Angan Angan Tuhan di Kaki Matematika Alam

Untuk kemauan, atau untuk kehendak diri saya sendiri
Atau saya mau apapun, maka saya yang berkuasa penuh
Tak ada satu agen eksternal pun yang bisa mencampurinya
Apalagi Tuhan yang tak bisa apa-apa.

Lalu jika faktanya tidak semua harapan saya tercapai
Atau tidak semua tindakan saya menghasilkan sesuatu sesuai impian saya, itu sudah lain soal.
Itu bukan berarti sebagai bukti bahwa Tuhan ada
Tapi adalah sebagai isyarat
Bahwa tindakan saya, belum memadai
Belum melengkapi segala prasyarat alamiah agar tujuan saya itu terjadi
Itu artinya, saya harus berpikir dan berusaha lebih cerdik lagi
Agar cara berpikir, kreativitas dan tindakan saya,
Selaras dengan mekanisme hukum alam

Ini artinya,
Bahwa Alam, bekerjas secara matemetis
Jika satu saja prasyaratnya (sebabnya) yang belum terpenuhi
Maka akibat yang sepadan, juga tidak akan pernah terjadi
Walaupun seorang manusia, akan beroda merintih sampai ke pintu langit pada Tuhan. Dan begitu juga sebaliknya, jika sebuah usaha (sebab) sudah selaras dengan mekanisme hukum alam yang relevan dengan bidang yang digarap, maka secara otomatis, hasil (akibat) yang sepadan juga akan terpenuhi. Walaupun dia tidak peduli dengan Tuhan, bahkan walaupun dia, menencingi kubur Tuhan.

Dan ini, bukan janji Tuhan
Tapi adalah fakta alamiah dari kehidupan itu sendiri
Sedang Tuhan, hanya omong kosong
Hanya bekerja di dunia angan angan

Revo Samantha
.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar