Sabtu, 01 Juni 2013

Ingin Menguasai Diksi Bersayap? Bakar Kamus Isitlah!

Pernahkah anda begitu terpukau saat membaca sebuah tulisan? Seakan anda berhenti bernafas sebelum tuntas melahap kata demi katanya sampai tuntas?

Itulah kekuatan diksi bersayap
Sebuah tarian kata-kata yang setara dengan bius cinta

Sebuah tulisan, betapaun hebatnya isi yang terkandung didalamnya
Tapi tanpa disajikan dengan lincah, maka dia akan mati sebelum dilirik pembaca

Begitulah pentingnya sihir kata-kata
Dia, adalah gerbang pembuka sebelum pembaca terjun lepas menjamahnya

Lalu bagaimana caranya?
Rumusnya sangat sederhana:
Pahami makna dalam sebuah kata atau gagasan
Setelah itu temukan jargon spesifik milik anda sendiri

Contoh:
Saya sering kali menggunakan menulis Abad Centang Prenang
Tapi pernahkah anda berpikir, apakah benar ada nama sebuah era yang disebut dengan Abad Centang Prenang? Tapi kenapa itu yang saya tulis? Itulah idiom khas saya untuk mengganti kata Abad Kontemporer. Lalu kenapa padanan yang saya pilih adalah Abad Centang Prenang? Karena saya memahami, bahwa ciri mendasar dari Abad Kontempor adalah sebuah zaman yang matinya segala batas nilai-nilai Absolut. Sebuah zaman yang tidak lagi memiliki standar mutlak akan segala sesuatu. Meminham istilah Baudrillard, pusat nilai-nilai itu sudah diseret ke pinggir. Sehingga yang ada adalah permainan bagian-bagian. Itulah yang disebut dengan deintegrasi. Sebuah dekonstruksi hegemoni pusat sebagai standar Kebenaran.

Mau contoh lain?
Cari sendiri
Intinya, pahami makna dalam sebuah istilah atau kosa kata.
Setelah itu cari isitilah lain yang efek psikologisnya memukau.
Tapi ingat, jangan berlebihan dalam menulis diksi bersayap
Itu sama artinya anda menunjukkan diri pada pembaca
Bahwa anda sedang puber istilah

Revo Sanjaya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar