Minggu, 30 Juni 2013

Memahami Jargon Abad Centang Prenang Revo Sanjaya

Sejauh ini,
Mungkin belum pernah anda mendengar dan membaca istilah Abad Centang Prenang
Tapi kenapa Revo Sanjaya menggunakan jargon tersebut?

Inilah yang dimaksud dengan majas
Bahasa kerennya adalah metafor, adalah icon.
Sebenarnya Revo Sanjaya menggunakan istilah centang prenang adalah sebuah padanan sarkastik dari Abad Postmodern. Yaitu sebuah Abad dimana segala batas lebur sudah. Segala ukuran, segala takaran, lebur melampaui garis demarkasi. Pusat, runtuh dikoyak oleh bagian-bagian. Segala bentuk legitamasi, runtuh dihajar kebebasan kritis empistemologis.

Matahari kemerdekaan sudah dan terus terbit dimana-mana.
Setiap tokoh, setiap vigur, setiap paham dan ideologi, hanya bersinar dalam ruang lingkupnya sendiri-sendiri. Tidak ada yang bisa bahkan boleh menggeneralisir segala sesuatu sebagai standar Absolut akan segala sesuatu. Meminjam istilah para Dekonstuksionis, inilah abad permaninan bagian bagian. Dan inilah Abad runtuhnya segala legitimasi (Habermas). Inilah Abad runtuhnya Narasi Besar (Lyotard).

Dan Revo Sanjaya,
Mengemasnya dengan ramuanya sendiri
Dia, menyebutnya dengan cara keparat!

Revo Sanjaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar