Sabtu, 29 Juni 2013

Mengintip Hantu Semiotika Selayang Pandang

Jika anda butuh defisini Semiotika secara teknis,
Silahkan cari sendiri. Itu bukan tugas saya
Yang ingin saya tulis pada kesempatan ini adalah:

Gamblangnya,
Semiotika itu adalah sebuah kajian filosofis tentang tanda
Tentu saja maksudnya bukan tanda tangan
Walaupun tanda tangan itu sendiri juga termasuk salah satu tanda
Bahwa tanda tangan itu adalah representasi dari pemiliknya dalam bentuk artefak tertulis.

Sekarang saya bajak imajinasi anda sejenak
Anggap saja saat ini anda sedang melihat sebuah bibir seksi
Sedang wajah utuhnya, tidak kelihatan

Apa yang anda bayangkan?
Jika anda cukup akrab dengan bentuk bibir tersebut,
Mungkin yang terbayang oleh anda adalah sosok pemiliknya
Lengkap dengan segala karakter dan kebiasaan pribadinya
Atau jika anda tidak punya hubungan memori apapun dengan bibir tersebut
Mungkin yang terbayang oleh anda betapa nikmatnya jika bibir itu dikecup
Yang terbayang oleh anda, mungkin seorang sosok yang sensual
Lengkap dengan ranjang dan seterusnya

Intinya,
Bibir itu adalah sebuah tanda
Sebuah representasi dari sebuah Realitas dibaliknya
Sebuah perwakilan. Sebuah simbol
Sebuah jembatan memori yang bila dipukul mundur akan bertemu dengan sumber yang ditandai

Lalu apa saja yang termasuk dari tanda?
Dalam konteks Semiotika
Semua yang kita cerap, adalah jejaring tanda-tanda.
Baik tanda-tanda dalam bentuk visual, audio maupun berupa teks.
Bahkan agama pun, juga termasuk sebuah tanda.
Sebutlah kata Tuhan misalnya.

Tuhan itu adalah sebuah tanda yang sangat kompleks
Dari sisi semantik,
Tuhan itu adalah tanda dari sesuatu X yang mengatasi segalanya
Tuhan itu adalah simbol dari sesuatu yang Agung,
sesuatu yang menciptakan dan mengatur Jagat Raya
Sedang dari sisi manusia yang menciptakan tanda (kata Tuhan) tersebut,
bersarang berbagai citra dan imajinasi.
Misalnya tentang sebuah ketakutan manusia akan misteri hidup yang tidak pernah mereka mengerti. Misalnya tentang betapa besarnya harapan manusia akan sebuah Keadilan, akan sebuah teduh yang mendamaikan kegelisahan. Maka dalam merindukan semua itu, manusia membayangkan ada sosok metafisis yang akan menjawabnya. Dan sosok itu mereka labeli dengan kosa kata Tuhan. Maka dalam konteks ini, Tuhan, adalah tanda dari harapan manusia. Representasi dari segala keinginan manusia yang tak pernah terkabul dalam kehidupan kongkritnya.

Jadi intinya,
Tanda itu ibaratnya adalah ringkasan dari sebuah Realitas dibalik layar
Apa yang tampak di permukaan, bukanlah Realitas yang sesungguhnya
Tapi itu baru sebagai tanda yang menandai sesuatu dibaliknya.
Meminjam bahasa sehari-hari,
Semiotika itu adalah tentang hal hal yang tersirat dibalik segala yang tampak,
Dibalik segala yang terdengar
Dibalik segala yang terbaca.
Singkatnya dibalik segala sesuatu yang dicerap manusia secara mentah.

Revo Sanjaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar