Kamis, 10 April 2014

Cara Meludahi Tim Sukses Tuhan

"Apakah kita harus menunggu segala sesuatu bisa dibuktikan
Setelah itu baru kita percaya?
Jika demikian, berarti hanya hal hal yang kita alami sendiri yang bisa kita percayai".

Lebih kurang
Itulah pertanyaan balik yang selalu dilontarkan
Oleh mereka yang bersikukuh mempertahankan nasib Tuhan
Dan mempercayai bahwa pembalasan Tuhan di akhir zaman itu ada

Intinya, secara implisit mereka sebenarnya ingin menyatakan
Bahwa dengan tidak bisa dibuktikannya segala sesuatu,
Maka bukan berarti segala sesuatu itu tidak ada

Mereka betul,
Bahwa dengan tidak bisa dibuktikannya segala sesuatu,
Maka bukan berarti segala sesuatu itu tidak ada
Tapi pernyataan itu,
Bukan berarti menguatkan bahwa Tuhan itu memang ada.

Justru probabilitasnya adalah 50:50
Artinya kemungkinan ada dan tidak adanya Tuhan, nilainya sama
Nilai antara mereka yang mempercayai adanya Tuhan
Dengan mereka yang tidak mempercayai adanya Tuhan, sama
Artinya sama sama berpegang pada sesuatu yang meragukan
Karena sama sama belum pernah membuktikannya
Termasuk tentang hari pembalasan di akhir zaman
Nilainya sama sama meragukan

Maka pertanyaannya adalah
Siapakah yang tolol diantara mereka:
Yang mempercayai bahwa Tuhan dan hari pembalasan itu benar benar ada?
Atau mereka yang tidak mempercayainya?

Bagi saya,
Yang paling tolol adalah,
Mereka yang merasa pasti terhadap hal hal yang meragukan
Lalu bersikukuh membelanya mati-matian
Ini tolol yang tidak bisa diampuni

Mereka yang menolak semua itu,
Artinya benar benar tidak percaya,
Termasuk orang yang sudah mulai agak sembuh
Sedangkan mereka yang sudah sembuh total
Adalah mereka yang sudah gagah berani menjawab semua itu dengan kalimat tegas:
“Saya tidak tahu!”

Revo Samantha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar