Akhirnya saya pahami,
Bahwa manusia, di dasar hatinya yang paling dalam
Diam-diam sebenarnya merindukan kebebasan
Tapi bukan kesewenang-wenangan
Tapi kebebasan untuk mengekspresikan dirinya tanpa beban
Untuk menikmati hidupnya sebagaimana adanya
Agar suara hatinya bisa bernyanyi dan terbang memetik bintang bintang
Tapi kenapa itu tidak mudah terjadi?
Kenapa yang banyak terjadi justru sebuah belenggu kepura-puraan?
Setidaknya menurut saya ada 2 sebab mendasar:
Pertama, manusia nyaris selalu terjebak membangun kerangkeng moral bersama
Manusia gemar membangun nilai-nilai normatif untuk mempersulit diri secara bersama
Akibatnya, lipstik sosial begitu mengkilat
Sementara ruang bathin mereka dipenuhi udara sumpek yang memuakkan
Kedua, sebagian manusia ingin saling menguasai antar sesama
Sehingga moral diperlukan sebagai alat kekuasaan secara tersembunyi
Untuk melucuti kebebasan individu agar lumat digilas politik kekuasaan
Revo Sanjaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar