Separuh bulan Ramadhan telah usai
Tapi saya merasa tidak melewati proses apa-apa
Kecuali hanya menahan makan dan minum serta merokok di siang hari
Sedang disisi lain, disisi kesadaran,
Ramadhan tak memberi sumbangsih apa-apa pada inti kepribadian saya
Karena yang saya cermati,
Ramadhan, hanya semacam pesta kolosal tradisi rakyat
Sebuah arak-arakan dengan yel yel kemuliaan
Untuk tidak menyebutnya bulan hawa nafsu secara terbalik
Sedang untuk menempa diri saya pribadi,
Saya tidak pernah dikurung oleh ruang dan waktu
Kapanpun saya bisa menempa diri, sepanjang saya mau
Karena itu Ramadhan saya,
Secara substansial bukan hanya pada bulan ini
Tapi telah dan terus berlangsung sepanjang waktu
Revo Sanjaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar