Sabtu, 13 Juli 2013

Tafsir Keparat Puasa Ramadhan Menurut Saya

Bagi saya,
Puasa Ramadhan adalah puasa virtual
Dia, adalah dunia seolah-olah
Seolah-olah hidup miskin papa
Seolah-olah mulia dengan cara seolah-olah menderita
Sedang diujung semua itu, sudah menanti dendam hasrat yang lebih gila

Karena itulah awal dan akhir Ramadhan
Nasib rata-rata pelaku tetap sama
Nyaris tidak ada perubahan sikap, prilaku apalagi kesadaran

Sudah saatnya kita belajar menjadi benar-benar puasa
Puasa real seperti yang menimpa para gelandangan dan para pemulung yang irama hidupnya tidak berubah. Yang beban kerja dan beban hidupnya tidak berubah. Sedang perut dan kerongkongan mereka, hanya dibasahi peluh penderitaan yang tak pernah jelas kapan akhirnya. Sebuah duka bathin yang begitu menyayat. Tapi selalu dan selalu disetubuhi tanpa keluh kesah.

Revo Sanjaya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar