Ini sebuah gagasan aktual.
Tidak bisa dipungkiri, Internet atau yang akhir-akhir ini disebut dengan dunia maya, adalah sebuah dunia baru di Abad Virtual yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Karena nyaris, berbagai lapisan masyarakat, kini telah eksodus ke internet. Dunia nyata mereka sudah menjadi maya. Dunia offline mereka sudah menjadi online. Itu sebabnya segala bentuk pertemuan, rapat, diskusi bahkan transaksi, sudah berbondong-bondong ke internet.
Sementara disisi lain,
Untuk menyemarakan malam-malam Ramadhan, dalam hal ini gebyar shalat tarawih, menjadi tidak lagi sebagai pemain tunggal seperti selama ini. Sholat tarawih di Mesjid, sudah mendapat saingan berat, yaitu internet. Mesjid online tanpa nama. Lihatlah lalu lintas traffic pengguna internet. Nyaris selalu padat sepanjang waktu, termasuk pada jam jam ibadah agama. Dengan kata lain, salah satu penyebab Mesjid menjadi kurang ramai dipadati jamaah tarwih, adalah karena banyak diantara masyarakat sudah eksodus dan mangkal di Internet.
Melihat fenomena ini,
Maka seorang pakar sosial virtual terkenal, Revo Sanjaya, dalam hal ini saya, menghimbau kepada Pemerintah agar segera menutup akses jaringan Internet Keparat selama pelaksanaan Tarawih berlangsung. Sama terhadap apa yang dilakukan FPI terhadap tempat-tempat maksiat di siang hari.
Sekian
Revo Sanjaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar