Kamis, 01 Agustus 2013

Sebab Anda Disebut Nalar Katak dalam Tempurung

Ingatlah cara kerja segala sesuatu.
Sebuah alat, sebuah mesin, tak kan bisa melampaui sistemnya sendiri.
Betapapun canggihnya sebuah mesin foto copy,
Kemampuannya tidak akan beranjak dari mencetak apa yang dipindainya.
Termasuk bahan yang bisa dicetaknya, juga tak kan beranjak dari bidang datar yang pipih
Begitu juga dengan mesin pemotong kayu.
Betapapun canggihnya teknologi mesin pemotong kayu,
Dia tak kan bisa digunakan untuk membuka internet
Apalagi untuk membuat akun di Facebook.
Yang bisa dilakukannya, tetap hanya untuk memotong kayu.

Lebih kurang begitulah perumpamaan sistem berpikir, sistem nalar.
Nalar Islam, betapapun canggihnya, tetap akan berputar-putar di kolong metafisika Arab.
Begitu juga dengan nalar Kristen. Ditambal sulam dengan filsafat apapun, tetap akan berkutat diseputar Yesus. Termasuk dengan Nalar Buddhis. Betapapun diperbarui sepanjang masa, topik pembicaraan tak kan pernah lepas dari isu kemelekatan.

Intinya, begitulah sebuah sistem berpikir membelenggu anda.
Sebuah kerangka yang anda gunakan sebagai pijakan berpikir, akan menjadi bangunan total dari pemikiran anda. Akan menjadi warna dari keseluruhan kesadaran anda. Berapa truk pun penjelasan anda, isinya tak kan pernah beranjak dari asumsi awal yang terpancang dalam kesadaran anda.

Itulah yang disebut dengan mindset.
Horizon berpikir. Model cakrawala pandang.
Cara berpikir anda, pandangan hidup anda, keyakinan anda hari ini
Adalah cermin sebuah sistem berpikir yang anda anut.

Tapi jangan lupa.
Apa yang anda pahami, bukanlah satu-satunya model.
Bukan satu-satunya mindset.
Bukan satu-satunya model cara pandang terhadap hidup.
Maka disaat ngotot dengan segala apa yang anda pikirkan dan yakini itulah anda disebut terjebak dengan nalar katak dalam tempurung!

Cukup

Revo Sanjaya

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar