Rabu, 07 Agustus 2013

Berarti Alquran itu bukan dari Tuhan Papa?

Masih di rumah mertua,
Sambil menunggu proses loading online yang sangat lemot, tiba-tiba isteri saya duduk disamping saya. Lalu:

“Gimana Pa bisa terbuka internetnya pakai Three?”
“Bisa tapi sangat lambat Ma.”
“Lho tapi katanya tadi pakai Three kencang?”
“Berarti disini yang tidak kencang”

“Eh Papa. Ngomong-ngomong kiamat itu sudah pernah terjadi ya?”
“Oya? Mama tahu darimana?”
“Buktinya Nabi Muhammad sudah melihat sorga dan neraka sewaktu Isra’ Mi’raj. Sedangkan sorga dan neraka itu adanya setelah hari kiamat bukan? Berarti sebelumnya sudah pernah terjadi kiamat?”

“Hmm ... itu baru.”
“Baru apa?”
“Baru jalan pikiran Mama”
“Betul kan Pa? Dalam Alquran kan dijelaskan bahwa Allah telah menghancurkan kaum kaum terdahulu. Misalnya kaum di zaman Nabi Nuh dan nabi-nabi lainnya sebelum zaman Nabi Muhammad. Berarti dihancurkan itu kan sama artinya dengan telah terjadi kiamat. Berarti setelah itu baru terjadi adanya sorga dan neraka.”

“Artinya Mama ingin katakan bahwa sorga yang dilihat Nabi Muhammad itu adalah sorga dan nerakanya Nabi sebelumnya?”

“Ya iya dong.”
“Berarti setiap Nabi sebelum Nabi Muhammad punya sorga dan nerakanya masing-masing?”
“Ya iya.”
“Berarti kiamat sudah terjadi sebanyak 24 kali? Sejumlah Nabi sebelum Nabi Muhammad?”
“Menurut Mama iya Pa.”

“Hahaha ... hebat. Heh Ma!”
“Apa”
“Mama tahu tsunami?”
“Ya tahu dong. Kenapa?”
“Seperti itulah yang disebut dengan kiamat.”
“Itu kan kiamat kecil. Kiamat setempat.”
“Maksud Papa bukan begitu. Maksud Papa begitulah prinsip kiamat.”
“Maksudnya?”

“Begitu terjadi tsunami di Aceh, apa yang terjadi dengan daerah disana?”
“Ya datar semuanya.”
“Nah, itu dia. Terus setelah itu apakah buminya masih tetap begitu?”
“Ya lama-lama tumbuh lagi rumput dan tumbuhan lainnya.”
“Apakah binatang dan manusia akhirnya juga muncul dan berkembang biak lagi disana?”
“Ya iya, semuanya hadir lagi disana.”
“Nah begitulah seterusnya setiap terjadi kehancuran, dimana pun. Begitulah yang sebenarnya yang disebut kiamat itu.”

“Ya tapi itu kan bukan kiamat seperti yang dalam Alquran Pa?”
“Hmm ... bagus. Itulah beda kiamat dalam Alquran atau dalam Agama dengan pengertian kiamat dalam sains atau Ilmu Pengetahuan. Kalau kiamat dalam Alquran, selalu diikuti oleh kemunculan sorga dan neraka. Tapi dalam kenyataannya, dan juga seperti temuan sains, kenyataannya sorga dan neraka itu tidak ada.”

“Oya Pa! Kenapa ya disorga itu selalu diceritakan ada air sungai yang mengalir?”
“Tambah bidadari ya?”
“Haha ... iya benar Pa! Kenapa ya selalu begitu. Mama sudah lama juga sebenarnya terpikir. Kenapa sorga itu dalam Alquran selalu ada air sungai dan bidadari. Kok di sorga cuma ada air sungai. Mama pikir sorga itu tentu yang indah indah. Tapi kok Cuma cerita tentang air sungai yang mengalir. Berarti surga itu biasa-biasa saja. Apa istimewanya air sungai? Kenapa begitu ya?”

“Hahaha .... karena sorga itu buatan masyarakat Arab.”
“Maksudnya?”
“Karena di Arab itu tidak ada air sungai. Disana kering dan tandus. Air menjadi impian mereka. Kalau kita disini, sudah biasa dengan hal itu bukan?”
“Berarti sorga itu tidak menarik Pa?”
“Bagi kita. Tapi bagi masyarakat Arab, ya indah. Dengar Ma: Sorga itu cermin dari hasrat manusia yang tak pernah terwujud. Nah di Arab, air itu adalah dambaan paling istimewa. Karena negeri mereka padang tandus. Jadi air itu adalah sorga impian mereka. Artinya apa yang menjadi impian kita, itulah sorga kita.”

“Terus kenapa di sorga hanya ada bidadari Pa? Kok selalu yang digambarkan itu untuk kepuasan laki-laki? Terus kenapa laki-laki boleh mengawini budak-budak?”
“Hahaha ...! Karena yang membuat sorga itu laki-laki Arab. Tahu nggak, laki-laki Arab itu nafsunya sangat tinggi.”
“Iya Pa! Makanya perempuan harus pakai jilbab ya?”
“Lha iya”
“Berarti Alquran itu bukan buatan Tuhan Pa? Buatan orang Arab dong?”
“Hahaha ... ini sudah pertanyaan tingkat tinggi. Kamu ini berani mendengar jawaban Papa?”
“Ya kalau begitu kan itu artinya? Padahal wahyu itu diturunkan oleh Tuhan?”
“Tuhan mana pernah turun ke bumi”
“Berarti Alqurn itu diciptakan oleh orang Arab Pa?”
“hahaha ..... nantilah Papa jawab. Yang penting sekarang Mama jadilah isteri yang sholihah”

Revo Sanjaya

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar